Sabtu, 10 Desember 2011
Selasa, 08 November 2011
Minggu, 06 November 2011
Contoh puisi angkatan 90-an
Puisi di Meja Kelas
Ada gurat tulisan di Meja kelas SMA
Pisau di buat sebagai pena
Tulisan tentang wanita
Sakit hati dan kegembiraan
Tulisan Tentang Sakit hati Pria
cewe sama dengan hawa
hawa sama dengan udara
udara sama dengan bau
bau sama dengan kentut
cewe sama dengan kentut
Tulisan Tentang Senang Hati Pria
cewe sama dengan hawa
hawa sama dengan udara
udara sama dengan wangi
wangi sama dengan melati
cewe sama dengan melati
Ada gurat tulisan di Meja kelas SMA
Pisau di buat sebagai pena
Tulisan tentang wanita
Sakit hati dan kegembiraan
Tulisan Tentang Sakit hati Pria
cewe sama dengan hawa
hawa sama dengan udara
udara sama dengan bau
bau sama dengan kentut
cewe sama dengan kentut
Tulisan Tentang Senang Hati Pria
cewe sama dengan hawa
hawa sama dengan udara
udara sama dengan wangi
wangi sama dengan melati
cewe sama dengan melati
contoh puisi angkatan 80-an
KUSANGKA
Kusangka cempaka kembang setangkai
Rupanya melur telah diseri…..
Hatiku remuk mengenangkan ini
Wasangka dan was-was silih berganti.
Kuharap cempaka baharu kembang
Belum tahu sinar matahari…..
Rupanya teratai patah kelopak
Dihinggapi kumbang berpuluh kali.
Kupohonkan cempaka
Harum mula terserak…..
Melati yang ada
Pandai tergelak…..
Mimpiku seroja terapung di paya
Teratai putih awan angkasa…..
Rupanya mawar mengandung lumpur
Kaca piring bunga renungan…..
Igauanku subuh, impianku malam
Kuntum cempaka putih bersih…..
Kulihat kumbang keliling berlagu
Kelopakmu terbuka menerima cembu.
Kusangkau hauri bertudung lingkup
Bulumata menyangga panas Asmara
Rupanya melati jangan dipetik
Kalau dipetik menguku segera.
(Amir Hamzah)
Kusangka cempaka kembang setangkai
Rupanya melur telah diseri…..
Hatiku remuk mengenangkan ini
Wasangka dan was-was silih berganti.
Kuharap cempaka baharu kembang
Belum tahu sinar matahari…..
Rupanya teratai patah kelopak
Dihinggapi kumbang berpuluh kali.
Kupohonkan cempaka
Harum mula terserak…..
Melati yang ada
Pandai tergelak…..
Mimpiku seroja terapung di paya
Teratai putih awan angkasa…..
Rupanya mawar mengandung lumpur
Kaca piring bunga renungan…..
Igauanku subuh, impianku malam
Kuntum cempaka putih bersih…..
Kulihat kumbang keliling berlagu
Kelopakmu terbuka menerima cembu.
Kusangkau hauri bertudung lingkup
Bulumata menyangga panas Asmara
Rupanya melati jangan dipetik
Kalau dipetik menguku segera.
(Amir Hamzah)
Lahirnya puisi angkatan 80-an
Karya sastra di Indonesia pada kurun waktu setelah tahun 1980, ditandai dengan banyaknya roman percintaan, dengan sastrawan wanita yang menonjol pada masa tersebut yaitu Marga T. Karya sastra Indonesia pada masa angkatan ini tersebar luas diberbagai majalah dan penerbitan umum.
Beberapa sastrawan yang dapat mewakili angkatan dekade 1980-an ini antara lain adalah: Remy Sylado, Yudistira Ardinugraha, Noorca Mahendra, Seno Gumira Ajidarma, Pipiet Senja, Kurniawan Junaidi, Ahmad Fahrawie, Micky Hidayat, Arifin Noor Hasby, Tarman Effendi Tarsyad, Noor Aini Cahya Khairani, dan Tajuddin Noor Ganie.
Nh. Dini (Nurhayati Dini) adalah sastrawan wanita Indonesia lain yang menonjol pada dekade 1980-an dengan beberapa karyanya antara lain: Pada Sebuah Kapal, Namaku Hiroko, La Barka, Pertemuan Dua Hati, dan Hati Yang Damai. Salah satu ciri khas yang menonjol pada novel-novel yang ditulisnya adalah kuatnya pengaruh dari budaya barat, di mana tokoh utama biasanya mempunyai konflik dengan pemikiran timur.
Mira W dan Marga T adalah dua sastrawan wanita Indonesia yang menonjol dengan fiksi romantis yang menjadi ciri-ciri novel mereka. Pada umumnya, tokoh utama dalam novel mereka adalah wanita. Bertolak belakang dengan novel-novel Balai Pustaka yang masih dipengaruhi oleh sastra Eropa abad ke-19 dimana tokoh utama selalu dimatikan untuk menonjolkan rasa romantisme dan idealisme, karya-karya pada era 1980-an biasanya selalu mengalahkan peran antagonisnya.
Namun yang tak boleh dilupakan, pada era 1980-an ini juga tumbuh sastra yang beraliran pop, yaitu lahirnya sejumlah novel populer yang dipelopori oleh Hilman Hariwijaya dengan serial Lupusnya. Justru dari kemasan yang ngepop inilah diyakini tumbuh generasi gemar baca yang kemudian tertarik membaca karya-karya yang lebih berat.
Beberapa sastrawan yang dapat mewakili angkatan dekade 1980-an ini antara lain adalah: Remy Sylado, Yudistira Ardinugraha, Noorca Mahendra, Seno Gumira Ajidarma, Pipiet Senja, Kurniawan Junaidi, Ahmad Fahrawie, Micky Hidayat, Arifin Noor Hasby, Tarman Effendi Tarsyad, Noor Aini Cahya Khairani, dan Tajuddin Noor Ganie.
Nh. Dini (Nurhayati Dini) adalah sastrawan wanita Indonesia lain yang menonjol pada dekade 1980-an dengan beberapa karyanya antara lain: Pada Sebuah Kapal, Namaku Hiroko, La Barka, Pertemuan Dua Hati, dan Hati Yang Damai. Salah satu ciri khas yang menonjol pada novel-novel yang ditulisnya adalah kuatnya pengaruh dari budaya barat, di mana tokoh utama biasanya mempunyai konflik dengan pemikiran timur.
Mira W dan Marga T adalah dua sastrawan wanita Indonesia yang menonjol dengan fiksi romantis yang menjadi ciri-ciri novel mereka. Pada umumnya, tokoh utama dalam novel mereka adalah wanita. Bertolak belakang dengan novel-novel Balai Pustaka yang masih dipengaruhi oleh sastra Eropa abad ke-19 dimana tokoh utama selalu dimatikan untuk menonjolkan rasa romantisme dan idealisme, karya-karya pada era 1980-an biasanya selalu mengalahkan peran antagonisnya.
Namun yang tak boleh dilupakan, pada era 1980-an ini juga tumbuh sastra yang beraliran pop, yaitu lahirnya sejumlah novel populer yang dipelopori oleh Hilman Hariwijaya dengan serial Lupusnya. Justru dari kemasan yang ngepop inilah diyakini tumbuh generasi gemar baca yang kemudian tertarik membaca karya-karya yang lebih berat.
Contoh puisi angkatan 70
Pot
Pot apa itu pot kaukah pot aku
Pot pot pot
Yang jawab pot pot pot pot kaukah pot itu
Yang jawab pot pot pot pot kaukah pot aku
Potapa potitu potkaukah potaku
POT
Pot apa itu pot kaukah pot aku
Pot pot pot
Yang jawab pot pot pot pot kaukah pot itu
Yang jawab pot pot pot pot kaukah pot aku
Potapa potitu potkaukah potaku
POT
Struktur Temantik puisi angkatan 70-an
1) Protes terhadap kepincangan masyarakat pada awal industrialisasi
2) Kesadaran bahwa aspek manusia merupakan subjek dan bukan obyek pembangunan
3) Banyak mengungkapkan kehidupan batin religuis
4) Cerita dan pelukisan bersifat alegoris atau parabel
5) Perjuangan hak-hak asasi manusia : kebebasan, persamaan, pemerataan, dan terhindar dari pencemaran teknologi moderen
6) Kritik sosial terhadap si kuat yang bertindak sewenang-wenang terhadap mereka yang lemah.
2) Kesadaran bahwa aspek manusia merupakan subjek dan bukan obyek pembangunan
3) Banyak mengungkapkan kehidupan batin religuis
4) Cerita dan pelukisan bersifat alegoris atau parabel
5) Perjuangan hak-hak asasi manusia : kebebasan, persamaan, pemerataan, dan terhindar dari pencemaran teknologi moderen
6) Kritik sosial terhadap si kuat yang bertindak sewenang-wenang terhadap mereka yang lemah.